12 Januari 2009

Palestin, Aku kan terus bersamamu, selalu...

Pemuda itu berdiri tegar, tepat dihadapan kumpulan manusia yang menyerukan keadilan.

Pemuda itu tetap kelihatan tegar, meski dikanan kirinya begitu banyak manusia yang berteriak-teriak menyerukan tercipta keadilan dibumi para anbiya.

Pemuda itu tetap tegar, dia tetap berdiri kokoh. Ikat kepala warna oranye dan merah itu menjadikannya semakin gagah saja. Ditambah dengan sorot mata keoptimisan dan keyakinan yang mantap dari apa yang sedang dilakukannya. Terlihat jelas, sosok “pembela” didirinya.

Khem... bukan apa-apa ukh, akh...

Hanya sedang mengamati sosok “kepanduan” dari PKS,

Subhanallah... ada ya, dan nyata. Kerjanya juga real, ini yang kusuka dari PKS-mereka menyeluruh. Tidak setengah-setengah. Semua cabang mereka masuki dan berusaha untuk diampu. Jadi memang PKS itu tidak hanya ke politik saja, tapi real untuk berkontribusi, di bidang apapun. Subhanallah...

Jalanan yang biasanya ramai dan penuh dengan bumbu asap hitam knalpot bus itu sekarang berubah fungsi, menjadi hamparan manusia yang merayap menyerukan perdamaian dan keadilan untuk Palesina. Mereka semangat sekali, tidak dipedulikannya sinar matahari tengah hari ibu kota.

Tidak hanya untuk yang muslim, tidak hanya untuk yang berjilbab, apalagi untuk kader PKS, tidak... disana semua manusia berkumpul. Dari semua kalangan, dari berbagai agama, berbagai profesi, dan beragam jenis. Semuanya bertujuan satu: “bebaskan palestina”

Sungguh, suasana ini memang baru saya alami di jakarta. Sungguh, ruhnya begitu terasa, sangat terasa. Palestina begitu dekat dihati. Ya Gusti, semoga doa rabithohku sampai padaMu... dan kuatkan hatiku dengan hati mereka.

Hati ini sesak sekaligus senang, sesak karena raga ini tidak bisa berbuat banyak untuk mereka. Dan senang karena masih melihat 500 ribu orang berkumpul serempak dengan menyuarakan hal yang sama. Dan perlahan hati ini berbicara “masih ada harapan, Uni. Harapan itu masih ada... masih ada, dan akan tetap ada. Ia akan datang ketika dirimu memang benar2 optimis dan tawakal kepadaNya.”

Banyak anak-anak juga disana. tapi, entah kenapa mata ini selalu ingin mengeluarkan air mata ketika melihat mereka, entahlah... sudah beberapa hari ini, selalu ada butiran kecil yang jatuh kepelupuk ketika melihat mereka, apalagi mereka menangis... Ya Gusti, aku melihat air mata bayi itu adalah darah bayi-bayi palestina... sungguh, aku melihatnya seperti itu. Aku jadi semakin tak kuasa untuk mengelak dari hal ini. Tidak hanya itu, Produk AQUA itu terlihat bukan berisi air mineral, tapi berisi darah-darah bayi palestina, yang tersusun dari atom-atom peluru dan mesiu yang siap ditembakkan ke bayi-bayi palestina. Gusti... aku tidak berdaya...

Nyanyian lagu “Gaza...by Izzis” semakin menjadikan vitamin semangat dalam diri ini. Perlahan aku lihat orang -orang disekitarku, begitu banyak, banyak sekali... mereka juga menyerukan hal yang sama. Menyerukan pembebasan untuk Palestina. Semakin optimis, bahwa diri ini memang tidak sendiri... tidak sendiri... jadi, ayolah uni, keluarkan semangatmu...

Bendera Palestina berkibar anggun dibunderan monas, dan jalan-jalan di sekitar HI. Subhanallah, tak terasa bibir ini tersenyum sambil bergumam dalam hati “Palestine, kami kan terus bersamamu, selalu...”